Karawang.
Pengusaha media sekaligus aktivis Karawang, Nurdin Syam yang akrab disapa Mr KiM, menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki hubungan pertemanan maupun kepentingan pribadi dengan Yusup Gudel, seorang warga Desa Pinayungan yang kini tengah tersangkut kasus hukum usai mengkritisi kepala desanya sendiri.
“Saya baru mengenal Yusuf Gudel beberapa bulan lalu, itu pun setelah mengetahui bahwa dia sedang mengalami permasalahan hukum. Setelah mendengar cerita langsung dari beliau dan menelusuri lebih dalam, saya menemukan bahwa kasus yang menimpanya berawal dari produk jurnalistik berupa pemberitaan media,” ungkap Mr KiM, Selasa (10/6/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, sebagai pelaku usaha di bidang media, dirinya merasa terpanggil untuk memberikan perhatian terhadap persoalan yang dihadapi Yusuf. Sebab, tindakan yang dilakukan Yusuf dinilainya tidak lebih dari sebuah bentuk kritik sosial terhadap kepemimpinan kepala desa.
“Ini soal kebebasan berpendapat, yang mestinya dijamin oleh undang-undang. Jika seseorang sampai dipidanakan hanya karena menyuarakan kritik terhadap pemimpinnya di desa, tentu ini menjadi alarm bahaya bagi demokrasi dan kebebasan pers kita,” jelasnya.
Mr KiM juga menekankan bahwa gerakan solidaritas moral yang dia suarakan bukan bagian dari upaya pembelaan membabi buta, melainkan panggilan nurani atas dugaan ketidakadilan hukum yang berpotensi menimpa siapa saja.
“Sedikit pun saya tidak punya kepentingan apapun terhadap Yusuf Gudel. Ini murni bentuk kepedulian terhadap sesama warga, terhadap kebebasan berpendapat, dan terhadap keadilan hukum,” tegasnya.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama insan pers dan pegiat hukum, untuk ikut mengawal kasus ini agar tidak mencederai prinsip demokrasi dan hak asasi manusia.
“Kita tidak boleh diam ketika ada warga yang dikriminalisasi karena menyuarakan kritik. Keadilan harus ditegakkan tanpa pandang bulu,” pungkas Mr KiM.